Jumat, 17 Oktober 2008

Minggu, 14 September 2008

SISTEM PENJUALAN


TUJUAN SISTEM PENJUALAN
Tujuan sistem penjualan adalah:
  • Mencatat order penjualan dengan cepat dan akurat
  • Untuk memverifikasi konsumen yang layak menerima kredit
  • Untuk mengirima produk dan memberikan jasa tepat waktu, sesuai yang dijanjikan kepada konsumen
  • Untuk membuat tagihan atas produk dan jasa secara tepat waktu dan akurat
  • Untuk mencatat dan mengelompokkan penerimaan kas secara cepat dan akurat
  • Untuk memposting penjualan dan penerimaan kas ke rekening piutang
  • Untuk menjaga keamanan produk
  • Untuk menjaga kas perusahaan
INPUT SISTEM PENJUALAN
  • Order konsumen. Order yang dikirim oleh konsumen
  • Order penjualan. Sarana untuk merekam order konsumen yang dibuat oleh perusahaan.
  • Order acknowledgment. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke konsumen untuk memberi tahu konsumen bahwa ordernya telah diterima.
  • Picking list. Rangkap dari order penjualan yang dikirim ke bagian gudang sebagai sara untuk menyiapkan barang yang dipesan.
  • Packing slip. Rangkap dari order penjualan yang disertakan dengan paket barang yang akan dikirim ke konsumen.
  • Billing of ladding. Sarana untuk meminta agen transportasi (kurir) untuk mengirimkan barang perusahaan ke konsumen.
  • Shipping notice. Rangkap dari order penjualan atau dokumen lain yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang memang telah dikirimkan.
  • Sales invoice. Faktur penjualan dikirimkan ke konsumen untuk menagih penjualan.
  • Remittance advice. Dokumen yang menunjukkan jumlah kas yang diterima dari konsumen.
  • Deposit slip. Slip setoran di bank.
  • Back order. Dokumen yang dibuat pada saat jumlah persediaan tidak dapat memenuhi permintaan pesanan dari konsumen.
  • Memo kredit. Dokumen yang berfungsi sebagai bukti kredit atas piutang konsumen, akibat retur penjualan.
  • Aplikasi kredit. Formulir untuk merekam data dan informasi konsumen baru yang hendak mengajukan kredit.
  • Salesperson call report. Formulir yang digunakan untuk merekam telpon yang dilakukan salesman untuk memprospek konsumen.
  • Deliquent notice. Dokumen dikirimkan ke konsumen yang piutangnya telah lewat tanggal jatuh tempo.
  • Write Off Notice. Dokumen yang dibuat oleh manajer kredit pada saat sebuah piutang sudah benar-benar macet.
  • Cash register receipt. Formulir yang digunakan oleh toko pengecer untuk merekam kas yang diterima.
OUTPUT SISTEM PENJUALAN
  • Order konsumen yang belum terpenuhi
  • Jurnal penjualan (daftar faktur penjualan, urut nomor faktur)
  • Daftar pengiriman barang urut per tanggal kirim
  • Jurnal penerimaan kas
  • Daftar memo kredit
  • Daftar umur piutang
PENGENDALIAN INTERNAL

Paparan Risiko yang dihadapi dalam siklus penjualan
  • Penjualan kredit kepada konsumen yang sebenarnya tidak layak menerima kredit, perusahaan dapat rugi karena piutang macet.
  • Kelewat mecatat pengiriman barang atau mengirim barang dan lupa membuatkan tagihan (faktur). Perusahaan rugi karena tidak akan pernah menerima kas dari pengiriman tersebut.
  • Kesalahan dalam membuat faktur (salah jumlah atau salah harga). Konsumen bisa marah atau perusahaan bisa rugi, menagih terlalu rendah.
  • Salah posting, sehingga catatan akuntansi yang dihasilkan salah.
  • Penjualan kredit fiktif, sehingga saldo penjualan dan piutang perusahaan menjadi terlalu besar.
  • Pencurian produk jadi perusahaan
  • Penghapusan piutang konsumen oleh karyawan yang tidak memiliki wewenang, sehingga perusahaan tidak akan pernah menerima kas dari piutang tersebut.
  • Pencurian kas oleh orang yang bertanggung jawab untuk memegang kas.
  • Lapping.
  • Akses terhadap data piutang dan persediaan oleh orang yang tidak berwenang.
  • Virus.
  • Pencurian data konsumen (misal transaksi melalui web)
  • Bertransaksi menggunakan kartu kredti curian
  • Kegagalan server.

Pengendalian Umum:

  • Pengendalian organisasi. Prinsip umum, bagian pemegang harta kekayaan organisasi mesti terpisah dengan bagian pencatatan. Personel pengembang sistem (yang mengetik dan memodifikasi program) mesti terpisah dengan personel yang menggunakan dan mengoperasikan sistem.
  • Pengendalian dokumentasi. Ada dokumentasi yang lengkap, seperti dokumentasi formulir yang digunakan, flowchart, struktur database, laporan dan output sistem, serta kebijakan manajermen terkait dengan persetujuan kredit, penghapusan piutang macet dan lain sebagainya.
  • Rekonsiliasi aktiva dengan catatan perusahaan.
  • Pengendalian praktik manajemen. Manajer mesti memperkerjakan programer dan akuntan yang kompeten. Pengembangan dan perubahan sistem mesti melalui prosedur yang jelas, ada persetujuan awal, pengujian dan penandatanganan perubahan. Audit atas siklus penjualan. Manajer mereview laporan-laporan yang dihasilkan sistem.
  • Pengendalian otorisasi.
  • Pengendalian akses. Meliputi terminal dengan fungsi yang terbatas, hanya untuk mencatat penjualan dan penerimaan kas; Log untuk merekam semua transaksi penjualan dan penerimaan kas pada saat user masuk ke dalam sistem; Backup secara rutin; Gudang yang terkunci.

Pengendalian Aplikasi

  • Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas.
  • Validasi data yang diinputkan ke dalam aplikasi penjualan
  • Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data diproses lebih lanjut.

Contoh validasi data:

  • Validity check (data nya sesuai tidak dengan yang ada di dalam master file)
  • Self checking digit
  • Field check (type data)
  • Limit check
  • Range check
  • Sign check
  • Completeness check
  • Echo check

Paparan Risiko dan Struktur Pengendalian Internal

Paparan Risiko dan Struktur Pengendalian Internal

TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL:
  • Efektivitas dan efisiensi operasi
  • Reliabilitas pelaporan keuangan
  • Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang berlaku


STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

  • Struktur pengendalian internal menurut COSO
  • Lingkungan Pengendalian Internal
  • Penaksiran Risiko
  • Aktivitas Pengendalian
  • Informasi dan Komunikasi
  • Monitoring

LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERNAL
Lingkungan pengendalian internal merefleksikan seluruh sikap dan kesadaran dewan direksi, komite audit, manager, pemilik, dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian internal sebuah perusahaan. Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari seluruh komponen pengendalian internal yang lain.

Lingkungan pengendalian meliputi:
Filosofi manajemen dan gaya operasi. Manajer perlu menjadi contoh perilaku etis dengan mentaati kode etik perusahaan. Manajer perlu menyusun kode etik secara formal. Manajer mesti menekankan pentingnya pengendalian internal dan memperlakukan setiap personel dengan wajar dengan dengan penuh respek.

Integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis dan tidak etis manajer dan seluruh karyawan akan berdampak besar terhadap keseluruhan struktur pengendalian internal, menciptakan suasana yang secara signifikan mempengaruhi validitas proses pelaporan keuangan. Manajemen mesti secara proaktif memastikan bahwa semua karyawan benar-benar sadar dengan standard etika perusahaan. Manajemen juga mesti membuat kebijakan yang mendukung karyawan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan bukan tujuan jangka pendek.

Komitmen terhadap kompetensi. Perusahaan mesti merekrut karyawan yang kompenen dan dapat dipercaya yang memiliki inisiatif dan kreativitas untuk bereaksi secara cepat terhadap kondisi bisnis yang dinamis. Perusahaan mesti memilih personil yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk menyelesaikan setiap tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut.

Dewan direksi atau komite audit. Dewan direksi semestinya menunjuk komite audit untuk mengawasi praktik dan kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan. Komite audit merupakan perantara antara dewan direksi dan auditor internal/eksternal.

Struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan rerangka hubungan formal antar personil perusahaan untuk mencapai tujuan organsisasi.

Pemberian wewenang dan tanggung jawab. Perusahaan mesti memiliki deskripsi pekerjaan untuk setiap karyawan. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mesti dilakukan dengan baik. Perubahan terhadap sistem informasi mesti dilakukan melalui persetujuan tertulis.

Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Setiap karyawan baru mesti dikenalkan dengan pengendalian internal, kebijakan etika dan kode etik perusahaan. Perusahaan mesti perduli dengan undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah. Perusahaan mesti memastikan terwujudnya lingkungan kerja yang aman dan sehat. Perusahaan dapat menyelenggarakan sarana konseling untuk karyawan yang bermasalah. Perusahaan punya prosedur yang baik untuk karyawan yang berhenti bekerja.

PENAKSIRAN RISIKO
Manajemen mesti mengidentifikasi dan menaksir risiko yang relevan yang dapat mencegah perusahaan mencapai tujuan organisasi. Manajer juga mesti menyusun rencana untuk mengelola risiko yang telah diidentifikasi.

  • Mengidentifikasi risiko internal yang signifikan.
  • Mengidentifikasi risiko eksternal yang signifikan.
  • Menyusun analisis risiko.
  • Manajemen risiko yang relevan.

AKTIVITAS PENGENDALIAN
Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat bertindak sesuai dengan arahan manajer.

Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja; Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat

Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan.

Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review atas kinerja, yang meliputi:
1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual
2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif
3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu.

INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Mengidentifikasi dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan keuangan
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai

  • Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan pelaporan keuangan yang andal.
  • Semua transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid dan terotorisasi
  • semua transaksi yang valid mesti direkam dan diinputkan tepat waktu dengan cukup detail sehingga transaksi dapat diklasifikasikan dengan semestinya.
  • semua data input akurat dan lengkap
  • semua transaksi yang telah diinput diproses dengan baik
  • semua output yang diperlukan disajikan sesuai dengan aturan yang ada untuk menghasilkan informasi yang akurat dan andal
  • semua transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang tepat

MONITORING
Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi.
Aktivitas yang berkesinambungan
Evaluasi secara terpisah

PAPARAN RISIKO
Setiap perusahaan menghadapi paparan risiko. Paparan risiko dapat berasal dari pihak internal maupun eksternal perusahaan, seperti dari karyawan, konsumen, hacker, pelaku criminal dan bencana alam.

Tipe risiko

  • kesalahan yang tidak disengaja
  • kesalahan yang disengaja
  • pencurian aktiva
  • menjebol keamanan perusahaan
  • tindak kekerasan dan bencana alam

Paparan terhadap risiko dipengaruhi oleh:

  • Frekuensi kejadian. Contoh: penjualan.
  • Kerentanan sebuah aktiva. Contoh kas sangat rentan.
  • Besarnya nilai rupiah.

Masalah yang memperbesar paparan risiko yang dihadapi perusahaan:

  • Kolusi
  • Kurangnya penegakan disiplin
  • Kejahatan komputer

Contoh kejahatan komputer:

  • Pencurian hardware dan software
  • penggunaan komputer tanpa otorisasi untuk kepentingan personal
  • modifikasi atau penggunaan program untuk melakukan kejahatan

Komputer rentan terhadap tindak kejahatan karena:

  • Komputer mengakibatkan pemusatan data dan pemrosesan data
  • jejak audit dalam lingkungan SIA tidak sejelas dalam lingkungan manual
  • Komputer powerful tetapi kompleks dan rentan
Dalam menerapkan pengendalian, perusahaan mesti mempertimbangkan manfaat dan biaya untuk menerapkan pengendalian tersebut.

Konsep Pengendalian Umum dan Aplikasi

Konsep Pengendalian Umum dan Aplikasi

PENGENDALIAN UMUM

Meliputi:
  • Pengendalian organisasi.
  • Pengendalian dokumentasi.
  • Pengendalian akuntabilitas aktiva.
  • Pengendalian praktik manajemen.
  • Pengendalian operasi pusat informasi
  • Pengendalian otorisasi
  • Pengendalian akses
PENGENDALIAN ORGANISASI
Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi. Struktur organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang independen. Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang memisahkan wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel dipisahkan. Selain melalui pemisahan tugas, pengendalian juga dicapai dengan monitoring.

Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari karyawan yang memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi.

Sistem informasi memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data. Oleh karena itu sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang menggunakan data dan informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang memiliki tanggung jawab untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu, fungsi pengembangan sistem mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi.

PENGENDALIAN DOKUMENTASI
Dokumentasi yang baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem, untuk efisiensi dalam pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk pelatihan karyawan dalam mengenalkan sistem aplikasi.

Dokumentasi yang diperlukan meliputi:
  • Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan pengujian sistem, kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana dan keamanan sistem.
  • Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening, deskripsi prosedur, prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file (termasuk kamus data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem.
  • Dokumentasi program.
  • Dokumentasi data
  • Dokumentasi operasi
  • Dokumentasi untuk pengguna.
PENGENDALIAN AKUNTABILITAS AKTIVA
Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut antara lain:
  • Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi
  • Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)
  • Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.
  • Penggunaan log dan register
  • Review oleh pihak independent
PENGENDALIAN PRAKTIK MANAJEMEN
Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi, praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem aplikasi (prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru).


PENGENDALIAN APLIKASI
Meliputi:
  • Pengendalian otorisasi,
  • Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan secara batch.
  • Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang lain.
  • Pengendalian output. Output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat.

Sabtu, 13 September 2008

Sikap Hidup Yang Tak Terbeli!

Sikap Hidup Yang Tak Terbeli!

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka
dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami
hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana
melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.


Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari
aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin
seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.

Bagaimana kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun
dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih
untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku
selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat
memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih
belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat
memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi
positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata
Jerry, "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap
keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua
keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh
keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah
pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah
terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak
terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat
mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor
kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat
ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif,
Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada
di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.
Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku dapat
yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas
luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa
yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci
pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku
tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih
untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, "Para ahli medisnya
hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka
mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster
aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus
mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang bertanya
padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku..
Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku
menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa mereka
aku katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang
hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikapnya
hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat
memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain
adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala
hal dalam hidup akan jadi lebih mudah

Rabu, 30 Januari 2008

Manajemen pemasaran

Konsep Penjualan adalah perusahaan harus mempromosikan produk secara agresif dan
gencar agar konsumen membeli.

Konsep Pemasaran adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan dan pemuasan produk
kepada konsumen.

Konsep Pemasaran Bersifat Kemasyarakatan adalah pemenuhan kebutuhan, keinginan
dan minat dari pasar sehingga mendorong kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Pasar adalah orang-orang yang mempunyai kebutuhan untuk selanjutnya dipuaskan, mempunyai uang untuk belanja dan adanya kemauan untuk membelanjakan.

Daur Hidup Produksi :
1. Daur Berulang adalah dilakukan pada tahap kemunduran dengan program promosi besar-besaran.
2. Pola berlekuk adalah kehidupan suatu produk setiap kali diperbaharui.
3. Daur gaya hidup adalah cara mengungkapkan yang khusus dan mendasar dalam suatu bidang.
4. Daur mode hidup adalah gaya yang sedang populer dan berlaku dalam suatu bidang, dengan tahapan ;
a. Tahap eksekutif
b. Tahap peniruan
c. Tahap mode massal
d. Tahap kemunduran
5. Daur hidup iseng adalah mode yang muncul dengan cepat ke dalam masyarakat dan
berakhir dengan cepat.

Manfaat Daur Hidup Produk :
1. Sebagai alat perencanaan
2. Sebagai alat pengendalian
3. Sebagai alat peramalan

Pemasaran (Oleh William J. Stanton) adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada meupun pembeli potensial.
Sistem Pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran dan faktor lingkungan yang saling memberi pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Konsumerisme adalah kekuatan sosial didalam lingkungan yang ditujukan untuk membantu dan melindungi konsumen dengan menggunakan hukum, modal dan tekanan ekonomi terhadap perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Mendapatkan laba
2. Memperhatikan kesejahteraan karyawan
3. Memelihara lingkungan fisik
4. Kondisi masyarakat di sekitar perusahaan
Hak - Hak Konsumen
1. Hak atas keselamatan
2. Hak untuk diberitahu
3. Hak untuk memilih
4. Hak untuk didengar

Tahap - Tahap Kehidupan Produk

1. Tahap perkenalan

Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan yang lambat, karena :
a. Kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi
b. Masalah teknis
c. Kelemahan penyediaan produk pada konsumen
d. Keseganan konsumen menurut pola kebiasaan yang sudah ada
Harga juah masih tinggi, karena :
a. Biaya produksi masih tinggi
b. Teknologi belum dapat dikuasai sepenuhnya
c. Biaya promosi tinggi
Strategi pemasarannya :
Strategi pengambilan laba cepat : yaitu dengan harga tinggi dan promosi tinggi untuk mendapatkan laba dan memperbesar penetrasi pasar.
Strategi penerobosan cepat : yaitu harga rendah dan promosi tinggi, hal ini untuk menerobos pasar dan memperoleh modal sendiri yang besar.
Strategi pengambilan laba lambat : yaitu dengan harga tinggi dan promosi rendah, hal ini untuk mendapatkan laba dan menekan ongkos promosi.
Strategi penerobosan lambat : yaitu dengan harga rendah dan promosi rendah, hal ini untuk mendorong pasar cepat menerima produk tersebut dan berusaha menekan biaya-biaya sehingga diharapkan mampu memperoleh laba yang besar.
2. Tahap pertumbuhan

Tahap ini ditandai dengan :
a. Adanya pesaing baru yang memasuki pasar
b. Perusahaan mulai memperbaiki atau menambah kelengkapan produk
c. Harga produk cenderung tetap
d. Kegiatan promosi mulai dikurangi
e. Penjualan segera meningkat dengan cepat
Strategi pemasarannya :
Meningkatkan kualitas serta menambah mode produk
Mencari segmen pasar yang baru
Mencari saluran distribusi yang baru
Mengadakan periklanan untuk menyakinkan pembeli bahwa produk perusahaan baik

3. Tahap kedewasaan

Tahap ini dibagi tiga, yaitu :
a. Tahap kedewasaan yang meningkat : yaitu penjualan total meningkat lambat karena permintaan dari langganan lama sedangkan pembeli baru hanya sedikit.
b. Tahap kedewasaan yang stabil : volume penjualan tidak meningkat lagi.
c. Tahap kedewasaan yang menurun : secara absolut mulai menurun karena langganan pindah ke produk lain.
Strategi pemasarannya :
Modifikasi pasar :
Penggunaan produk yang lebih sering dan lebih banyak
Menaikkan penggunaan diantara pelanggan
Memperbaiki posisi mereknya untuk mencapai penjualan lebih besar
Modifikasi produk :
Memperbaiki kualitas
Perbaikan features produk
Modifikasi corak
Modifikasi marketing mix
4. Tahap kemunduran

Tahap ini ditandai dengan :
a. Perubahan selera konsumen
b. Perubahan kegiatan pesaing
c. Kebijakan meninggalkan produk oleh perusahaan
Strategi pemasarannya :
Mencari produk yang lemah : dilakukan dengan menyusun informasi yang menemukan produk mana yang mengalami kemunduran
Membangkitkan produk dengan cara :
Meningkatkan usaha pada variabel-variabel marketing mix yang dapat meneruskan penghasilan laba
Mengalihkan produk tersebut ke segmen pasar yang baru
Mempromosikan penggunaan yang baru dari produk
Meninggalkan produk tersebut, dengan cara :
Membiarkan atau menunggu sampai tidak ada pembeli
Menjual produk tersebut kepada perusahaan lain dengan lisensi
Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk atau jasa ke satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.

Pola Segmentasi Pasar :
1. Preferensi homogen : preferensi yang sama terhadap produk
2. Preferensi tersebar : pilihan terpencar keseluruh penjuru, produk ditempatkan
terpencar.
3. Preferensi mengelompok : mengelompokkan selera atau pilihan yang tegas.
Kriteria Segmentasi Pasar :
1. Faktor demografi
2. Tingkat penghasilan
3. Faktor sosiologis atau perilaku
4. Faktor psikologis
5. Faktor geografis
Sebab - Sebab Segmentasi Pasar :
1. Kebutuhan yang berbeda
2. Pola pembelian yang berbeda
3. Tanggapan yang berbeda terhadap penawaran
Manfaat Segmentasi Pasar :
1. Menyalurkan barang ke pasar potensial yang paling menguntungkan
2. Merencanakan produk yang memenuhi permintaan pasar
3. Menentukan cara-cara promosi yang paling efektif
4. Mengatur waktu yang sebaik-baiknya dalam usaha promosi
Persyaratan Segmentasi Pasar :
1. Dapat diukur
2. Dapat dicapai
3. Dapat dilaksanakan
Strategi Memasuki Segmen Pasar :
1. Undifferentiated Marketing : perusahaan meninjau pasar secara keseluruhan dan memusatkan kesamaan kebutuhan konsumen dengan mengembangkan produk tunggal untuk memenuhi keinginan banyak orang.
2. Differentiated Marketing : perusahaan mengidentifikasikan kelompok-kelompok pembeli tertentu dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok atau lebih, selain itu perusahaan membuat produk dan program pemasaran yang berbeda-beda untuk setiap segmen.
3. Concentrated Marketing : perusahaan memusatkan usaha pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja.

Menentukan Segmen Pasar :
1. Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Mengenali luas pasar yang akan dimasuki
Marketing Mix adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi.

Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran adalah pendekatan unit bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan atau mencakup keputusan pokok target pasar, penempatan produk, bauran pemasaran dan biaya yang diperlukan.

Penentuan Strategi :
1. Konsumen yang akan dituju
2. Kepuasan yang diinginkan
3. Marketing mix yang dipakai
Elemen Strategi Pemasaran :
1. Segmentasi pasar : merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri dari segmen yang berbeda.
2. Penentuan posisi pasar : terdiri atas konsentrasi segmen tunggal dan konsentrasi segmen berganda.
3. Strategi memasuki pasar : terdiri atas membeli perusahaan lain, berkembang sendiri, atau kerjasama.
4. Startegi marketing mix
5. Strategi penentuan waktu

Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk dibelanjakan, dan kemampuan untuk membelanjakannya.

Macam-Macam Pasar :
1. Pasar konsumen : kelompok pembeli untuk konsumsi sendiri
2. Pasar produsen : kelompok pembeli untuk diproses
3. Pasar penjual atau pedagang : kelompok pembeli untuk dijual kembali
4. Pasar pemerintah : kelompok pembeli yang terdiri dari kelompok-kelompok pemerintah
5. Pasar internasional : kelompok pembeli yang terdiri atas banyak negara

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli :
1. Kebudayaan
2. Kelompok referensi
3. Keluarga
4. Kelas sosial
5. Pengalaman
6. Kepribadian
7. Sikap dan kepercayaan
8. Konsep diri
Macam-Macam Situasi Pembelian :
1. Perilaku responsi rutin
2. Penyelesaian masalah terbatas
3. Penyelesaian masalah ekstensif
Struktur Keputusan Membeli :
1. Keputusan tentang jenis produk
2. Keputusan tentang merek
3. Keputusan tentang penjual
4. Keputusan tentang jumlah produk
5. Keputusan tentang waktu pembelian
6. Keputusan tentang cara pembayaran
Tahap-Tahap Keputusan Membeli :
1. Menganalisa kebutuhan dan keinginan
2. Menilai sumber-sumber
3. Menentap tujuan pembelian

BASIC BUSINESS KNOWLEDGE

Are you trusty that thinking a bag playing starts with base playing noesis and starts some juicy online business?

Odds are that heptad discover of decade hit entertained the intent of play their possess online bag playing but either they do not undergo how to move digit or if they do they do not undergo how to attain it profitable.

The prototypal steps in antiquity a playing is to begin by environment the necessary bag playing priorities in visit and begin the land steps necessary to compel a solidified playing assignment evidence land plan.

First things first, we requirement to land our intentions for antiquity this business, what is our vision? What are the resources we module requirement to compel our playing organisation and end who module be included in our direct market?

We module requirement to undergo is there money in that market. We also requirement to undergo whether that mart has demonstrated a willingness to acquire kindred products and services aforementioned ours in the instance past.

By organizing and implementing these warning thinking priorities, we are investment our instance and efforts to tap our coverall power to derogate online playing mistakes. Leveraging your business’ regular playing concern from budget optimization, playing mart planning, bag playing instance direction and online playing hold services.

There is a super embody of base playing noesis in antiquity our playing and should allow bag playing essentials much as playing noesis and training, funding, budgeting, administration, communications, marketing/advertising, income forecasting,

cash line management, quality antiquity & management, creation development, section & bonding, playing utilization online & off-line, supervision, health, customer service, accord friendliness and another playing ordered up issues that we haw hit unnoticed in preparing this itemize for you.

The foregoing itemize of playing essentials is not critically essential in every businesses or for them to contemplate every issues. This itemize was generated to wage you a diminutive capsulise of playing issues that you haw allow or not allow in antiquity your business.
All businesses are not the same. Here is an example, if your playing is every most transporting money from saucer `a’ to saucer ’b’ you would trusty poverty to be secured in housing of a thieving or another catastrophes.
But if you are a tearful instructor, existence secured module not be a earnest consideration. This is a maturity instance to come these kinds of contingencies.

In the first stages of environment up a playing and environment its groundwork is the instance to study some of the options above that haw embellish playing policy. Many of these options module not embellish policies but some of them module embellish routine.

Basic playing noesis module wage the noesis that module be necessary in antiquity online scheme pages and another advertising/marketing. If noesis is king, then reciprocation is challenger for sure.

Are you a complete communicator? Here is a lowercase tip. The ones that transmit prizewinning are the ones that attain more money in business. Are you beatific at effort your saucer crossways to your audience?

If you are not complete in communications, your playing module sure suffer. Business is a grouping playing and act is the artefact playing gets its messages to their market.

Business correspondence, playing and marketing pieces, scheme place noesis and verbal act along with your embody module are the hunch of your playing and it every stems from your noesis or demand of it. Business act staleness place your conference at assist and study the feelings of the another party.

Speaking of effort your act across, when you transmit well, it has a way to entertainer your mart into you; it makes your mart more responsive. It makes you more captivating and makes them poverty to assort with you.

That is what I call rubbing action. When you embellish substantially complete at playing act it is aforementioned stagnant on a onerous cosmopolitan agency handing discover liberated money, dynamical reciprocation to you.

KUNCI MANAJEMEN PEMASARAN

Berkompetisi punya makna merebut dan bertahan. Kalau hanya berdiam diri jalan di tempat akan menghabiskan sumber daya. Pihak yang menyerang dan yang diserang harus melakukan ’move’ bergerak dalam rangka menyerang atau melakukan penataan pertahanan.

Untuk menyerang dan bertahan diperlukan daya juang dan daya tahan. Tanpa daya juang dan daya tahan, maka kompetisi akan cepat usai dan tidak seru. Beberapa hari lalu saya membawakan in consort upbringing bagi salah satu perusahaan tentang bagaimana memenangkan kompetisi bisnis bekerjasama dengan salah satu pusat pendidikan maternity komando.

Para peserta mendapat pengalaman unik yang penuh makna ketika salah seorang pelatih pasukan maternity komando memeragakan bagaimana bertahan hidup dalam situasi darurat di tengah gunung. Pada sesi tentang activity ini, pelatih mencontohkan bagaimana memanfaatkan tanaman dan binatang hutan.

Arben (bukan arrbey) yang biasanya disukai burung bisa menjadi salah satu alternatif makanan darurat karena rasanya yang manis. Pisang hutan, poh-pohan, sintrong, pinding atau pakis hutan yang rasanya pahit atau sepet juga bisa menjadi alternatif darurat. Bahkan, ular kobra juga bisa menjadi alternatif kalau sampai kepepet. Daripada ’habis waktu’ karena tidak makan berhari-hari, lebih baik kita makan apa saja gum bertahan dan tetap hidup.

Bagaimana kalau situasi lagi enak dan perusahaan sedang makmur? Apakah daya juang masih diperlukan? Apakah ilmu daya juang hanya berlaku untuk perusahaan baru atau yang lagi menderita? Tentu saja tidak. Perusahaan yang lagi ’enak’ atau susah perlu daya juang.
Pada kompetisi bisnis masa kini, kunci sukses pemasaran memang tidak sekadar memahami konsumen dan memuaskannya. Tidak hanya perusahaan perlu memberikan banyak manfaat bagi konsumen. Tidak hanya perusahaan atau produk perlu melakukan ’tebar pesona’ gum citra positifnya dipahami konsumen. Tidak cukup perusahaan perlu memahami peta kompetisi dan menentukan kompetitor targetnya.

Perusahaan juga harus punya daya juang untuk bertahan menghadapi gempuran penantangnya dan daya juang untuk menggempur pemimpin pasar atau penantang lainnya.

Esensi daya juang
Bagi perusahaan, daya juang harus terus digelorakan bagi segenap personil perusahaan terutama untuk maksud sebagai berikut:
1. Kewaspadaan
Kompetitor bisa tiba-tiba muncul dan hilang dalam waktu singkat. Lingkungan bisnis juga bisa berubah cepat seperti datangnya kilat. Perusahaan dan personelnya perlu terus membangun kewaspadaan dengan terus menggelorakan daya juang pada situasi darurat.
2. Memotivasi
Memompa daya juang dengan menyiapkan diri menghadapi situasi darurat akan memotivasi personel perusahaan untuk berbuat yang terbaik gum perusahaannya tidak sampai menghadapi situasi darurat. Sekaligus juga memberi dorongan daya juang karena akan timbul kesadaran mensyukuri situasi ’normal’ yang sedang dialami.
3. Kebersamaan
Berlatih menghadapi keadaan ’darurat perang’ juga akan memacu daya juang melalui pengembangan perasaan ’senasib sepenanggungan’. Kalau perusahaan lagi ’enak’, sikap individualistis biasanya mengemuka. Semua pongid ingin tampil sebagai ’pahlawan’. Pada situasi seperti itu, membangun daya juang melalui kebersamaan menjadi kebutuhan mutlak. Perusahaan harus hidup karena individu yang hebat dan tim kerja yang kompak.
4. Panjang umur
Lahir, tumbuh, dewasa, dan mati merupakan siklus hidup yang juga berlaku untuk perusahaan. Namun, perusahaan bisa cepat ’koit’ dan sampai ke tahap akhir siklus hidupnya kalau tidak ada daya juang personelnya. Bagi perusahaan baru atau kecil, daya juang malah menjadi normal fencing penting. Membangun daya juang dan berlatih menghadapi keadaan darurat akan membuat perusahaan tahan lebih lama dan berumur panjang.
5. Penyubur ide
Meningkatkan daya juang juga akan memberi inspirasi bagi perusahaan dan personelnya tentang bagaimana bertahan hidup gum tidak cepat mati dan akan memberi inspirasi pada tumbuhnya ide-ide bisnis baru.
6. Siap susah
Terkadang roda kehidupan lagi ’di atas’ dan terkadang ’di bawah’. Segenap personel perusahaan perlu menyiapkan diri kalau perusahaan lagi susah. Dengan terus menyiapkan diri kalau ’susah’ datang, maka semua pihak di perusahaan secara bersama-sama akan menghindarkan diri dari hidup susah dan mudah-mudahan perusahaan tidak pernah hidup susah. Seandainya paronomasia ’susah’ datang tidak akan menimbulkan kesusahan berkepanjangan.

Daya juang juga berlaku bagi pihak yang diserang dan lagi bertahan. Bisa jadi yang diserang adalah mart leader, tetapi bisa juga mart chalener atau bahkan pemain baru yang sedang coba-coba masuk pasar.
Daya juang juga berlaku bagi pihak yang menyerang. Dalam kompetisi bisnis zaman sekarang, perusahaan harus punya semangat yang tinggi untuk menang. Peluang pasar terbuka lebar, sedangkan kompetitor juga makin banyak dan berkualitas. Tanpa daya juang tinggi, perusahaan akan gamang dan tidak punya actuation power. Perusahaan harus punya keberanian, semangat, dan tekad untuk terus maju dan berkembang.
Tidak ada gunanya peta segmentasi pasar yang sampai njelimet menemukan status mart kalau tidak ada daya juang untuk merebut dan menggempur kompetitor sekaligus merebut pasar. Percuma saja membuat produk hebat dengan beragam manfaat kalau tidak di-jegurin dan dibawa bertempur.
Ada pemasar yang terkadang lupa dan mengatakan bahwa produknya ’payah’ dan kalah bertempur. Sesungguhnya yang bertempur bukan produk karena hanya sebagai alat. Pertempuran pemasaran bukan pertempuran antarproduk, tetapi pertempuran antarpemasar itu sendiri. Jadi, kalau sampai kalah, sesungguhnya yang kalah bukan produknya, tetapi pemasar itu sendiri.
Maka itu, pemasar harus berani bertempur dengan membawa produknya. Jangan sampai produknya diminta bertempur sendirian dan hanya di-gerojok dana promosi berlimpah. Bukan itu esensi perang pemasaran.

Esensi kompetisi bisnis adalah daya juang dari pemasar dan segenap personel lain di perusahaan untuk berani menyerang dan bertahan. Berhasil atau tidaknya perusahaan memasarkan dan memenangkan kompetisi bisnis sangat tergantung pada daya juang personelnya.

MEMASARKAN MASJID


Dalam kacamata pemasaran, masjid adalah institusi yang juga menjual produk kepada pelanggan. Pelanggan masjid adalah semua orang yang memanfaatkan tawaran (produk) yang diberikan oleh masjid. Pemasar masjid adalah pengelola (takmir) masjid. Produk yang ditawarkan sebuah masjid bisa berupa tempat beribadah, jasa layanan ibadah atau barang yang dapat diperoleh oleh seseorang dari sebuah masjid. Kualitas pemasaran masjid, jika jamaah bisa puas dan loyal terhadap masjid, yang tercermin dari seberapa banyak dan seberapa sering jamaah memanfaatkan layanan masjid.

Menjual “ tempat” sebagai produk masjid berarti memperbolehkan setiap orang untuk menggunakan masjid sebagai tempat beribadah, baik untuk sholat atau ibadah lainnya. Dalam kaitan ini, masjid dianggap berhasil dalam melakukan pemasaran, manakala banyak orang yang menggunakan dan memanfaatkan masjid sebagai tempat sholat dan beribadah lainnya. Berapa orang yang menjadi makmum dalam setiap sholat jamaah yang dilaksanakan oleh masjid, berapa orang yang mengikuti sholat jum’at setiap hari jum’at, dan sebagainya. Prinsip pemasaran masjid sebagai penyedia “tempat” serupa caranya dengan pemasaran tempat dalam pariwisata. Misalnya bagaimana tempat wisata seperti candi Borobudur, Pulau Bali melakukan pemasaran bisa mendapatkan pengunjung, terutama dalam bagaimana mempromosikan dan bagaimana mengembangkan layanan.

Bagaimana agar “volume penjualan” masjid tinggi ? “Volume penjualan” masjid berarti seberapa banyak orang memanfaatkan masjid untuk memenuhi kebutuhan. Ada beberapa prinsip yang dapat dipergunakan. Pertama, adalah tentang segmentasi pelanggan. Prinsip segmentasi adalah jika sebuah masjid memiliki keterbatasan, lebih baik lebih memberikan layanan segmen tertentu saja, sekalipun masjid tetap memberikan layanan kepada semua orang. Tidak semua orang, dengan karakteristiknya dan beraneka ragam kebutuhannya bisa dilayani oleh sebuah masjid. Pilihan segmennya adalah misalnya apakah mereka yang sedang dalam perjalanan, atau orang yang berdomisili disekitar masjid, atau lebih banyak pelajar, atau karyawan, atau yang lain. Bagaimana menentukan segmen yang dilayani tentu berdasarkan karakteritik masjid sendiri dan pelanggan aktualnya selama ini.

Kedua, jika telah ditentukan segmennya pemosisian masjid juga perlu diberikan. Pemosisian berarti bagaimana masjid menempatkan dirinya dibenak pelanggannya. Apa kesan pelanggan yang kita bangun terkait dengan masjid yang kita pasarkan. Kita tahu, misalnya Istiqlal memiliki slogan “Merajut Kebhinekaan Dunia Islam Indonesia”, sebagai cermin bahwa masjid ini melayani pelanggan yang luas, untuk layanan yang luas pula. Kenapa ini dipilih, bisa jadi karena masjid ini memang besar dan menjadi masjid negara. Atau sebagaimana setiap orang tahu, mobil kijang adalah mobil keluarga, mobil BMW adalah mobil mewah, dan sebagainya. Kita bisa memilih pemosisian masjid ini berdasarkan kekuatan masjid yang kita pasarkan. Semua itu dikomunikasikan kepada pelanggan, dalam berbagai bentuk komunikasi baik lisan, tulisan, dengan media suasana dan sebagainya.

Ketiga, terkait dengan produk yang ditawarkan masjid. Produk masjid bisa berupa tempat, jasa atau barang. Memahami masjid hanya sebagai tempat sepertinya saat ini sudah ketinggalan. Masjid sebagai tempat ibadah, sudah dipahami orang, tapi “masjid sebagai pusat konsultasi misalnya” atau “apapun yang anda butuhkan masjid solusinya”, atau “masjid “x”; bukan hanya tempat ibadah”. Kalau masjid ingin dimanfaatkan orang, jangan hanya jadi tempat, jualah jasa lain dari masjid, sepanjang dalam kerangka masjid. Misalnya kita lihat istiqlal juga memberikan konsultasi, berita, pustaka, silaturahmi, belajar dan sebagainya. Masjid bisa belajar dari pom bensin saat ini, yang dulu dipahami hanya sekedar tempat beli bensin, tapi saat ini sudah tidak lagi. Pom bensin bisa menjadi tempat istirahat, restoran dan layanannya sudah banyak yang baik.

Keempat, Promosi masjid juga menjadi bagian penting dalam kegiatan memasarkan masjid.Promosi masjida dapat dilakukan melalui komunikasi lisan melalui berbagai kesempatan, mendorong komunikasi dari mulut-kemulut, memalui komunikasi tertulis, spanduk, pamflet, brosur, pengumuman, internet dan sebagaimnya. Yang terpenting dalam komunikasi masjid adalah konsistensi dan repetisi. Konsisten terhadap apa yang dikomunikasikan baik komunikasi mengenai misi, orang, nilai-nilai, kegiatan-kegiatan, dan semua dilakukan berulang-ulang. Konsistensi dan repetisi akan meningkatkan kesadaran, meningkatkan pengetahuan, dan meningkatkan ingatan pelanggan terhadap masjid. Kesan dari masjid selain dibangun dengan media suasana, juga banyak dibentuk dari bagaimana masjid berkomunikasi dengan pelanggannya. Jangan sampai masjid hanya menjadi “gadis cantik” tapi bisu, hingga tidak banyak yang mengenalnya.

Kelima, destribusi masjid penting untuk diperhatikan agar ketika pelanggan membutuhkan maka masjid bisa menyediakan. Analoginya bagaimana perusahaan rokok menjamin prinsip ini, dengan cara menjual rokok disetiap jenis penjual, sehingga ketika sesorang membutuhkan rokok, tidak jauh dari tempatnya bisa memperoleh rokok. Pizza hut mendorong distribusinya dengan layanan antar, Mc Donnald dengan layanan beli dengan tetap berkendara dan sebagainya. Sekalipun tidak harus sama, namun bagaimana kreatifitas menyediakan layanan masjid pada saat dibutuhkan dalam waktu, tempat dan jumlah penting untuk dilakukan

KONSEP STRATEGI DALAM BISNIS

Konsep Kompetisi
Dalam dunia bisnis dan industri kompetisi itu melekat dengan gerak langkah bisnis dan industri. Hal ini disebabkan terdapatnya lima kekuatan yang terus menerus menekan setiap langkah mereka. Kelima forces itu dikembangkan oleh M.E. Porter : “Competition from suppliers of substitutes, the threat from entrants, competition from established producers, and the bargaining power from suppliers and buyers”. Secara comprehensive keseluruhan driving force competition ini dituangkan dalam gambar berikut.

Bila sebuah bisnis atau industri ini sukses dan memenangkan kompetisi, maka ada dua kriteria yang harus dipenuhi yaitu : pertama, “The company must supply the customers want to buy”; kedua, “The company must survive the competition”. Karena itu ada dua pertanyaan sederhana dalam kaitannya dengan dua kriteria keberhasilan diatas yaitu :
  • Apakah yang diperlukan oleh customer itu ?
  • Apakah yang harus dilakukan agar survive dalam kompetisi ?
Untuk menjawab kedua pertanyaan diatas, dibawah ini disajikan sebuah bagan yang memperjelas kedua faktor diatas. Sedangkan lampiran I memperjelas pertanyaan dengan alternatif solusinya.

Konsep Strategi
Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif yang mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi. Jadi strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integrative yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna memenangkan kompetisi. Berikut ini beberapa definisi strategi yang walaupun rumusannya bervariasi, nmun memiliki karakteristik dan unsur-unsur yang esensinya sama.

“Strategy is the great work of organization. In situations of life and death, it isthe Tao of survival or extinction. Its study cnnot be neglected”“Strategy is the overall plan for deploying resources to establish a favorable aposition for action”“A strategy is the pattern or plan that integrated an organization major goals, policies, and action aequences into a cohesive whole. A well formulated strategy helps to marshall and allocated organization resources into a unique and viable posture based upon its relative internal competences and shortcomings, anticipated changes, in the environment and contingent moves by intelligent opponents”.

Konsep strategi ini secara historis memang berasal dari militer, seperti yang diungkapkan oleh Von Neumon dan morgenstren dalam tulisannya “Theory of Games” yang mengandung teori dan konsep strategy. Dari sinilah konsep tersebut kemudian di aplikasikan kedalam dunia bisnis dan dunia kehidupan lainnya seperti politik. Thomas Schelling mengembangkan study dengan judul “The Strategy of Conflict” yang mengungkapkan berbagai unsur strategy yang umum ditemui dalam berbagai aspek kehidupan dalam situasi competitive. Unsur-unsur umum ini adalah prinsip-prinsip dalam bargaining, threats, mutual distrusts, dan balance antara kerjasama dan conflict.

Dalam perkembangan selanjutnya terutama dalam era globalisasi strategy merupakan management instrument yang ampuh dan tidak dapat dihindari, tidak hanya untuk survival dan memenangkan persaingan tapi juga untuk tumbuh dan berkembang.

Analysis Terhadap Kompetitor
Dalam membangun strategi untuk memenangkan kompetisi maka salah satu fokus utama adalah memahami tentang posisi dan gerakan competitor. Berikut ini pertanyaan mendasar dalam menganalysis competitor :
  • Siapa yang harus menjadi sasaran competitor, dan langkah apa yang harus diambil?
  • Apakah strategic move competitor itu dan seberapa seriuskah harus diperhatikan?
  • Hal apa yang harus dihindari untuk menghindari response yang emosional dan desperate?

Dibawah ini disajikan framework untuk mengkaji competitor.

Examples:


Repositioning Perguruan Tinggi

Pada era globalisasi ada tiga tantangan besar yang dihadapi setiap perguruan tinggi pertama, dampak globalisasi; kedua, kompetisi; ketiga, strategi. Dampak globalisasi akan dibahas tersendiri, sedangkan dalam bagian ini analisis hanya difokuskan kepada kompetisi dan strategi.Agar perguruan tinggi dapat bergerak dalam kompetisi dan dalam menetapkan strategi dengan tepat dan benar, maka diperlukan penentuan posisi baru dengan paradigma baru dan orientasi baru yang disebut dengan repositioning. Repositioning perguruan tinggi dilaksanakan dengan menilai dan mereview seluruh kekuatan dan kelemahan sehingga dapat menentukan mana yang harus diperbaiki dan diperkuat. Perguruan tinggi harus juga mengetahui resources dan potentials serta capabilities yang dimiliki untuk memulai suatu gerakan dalam bersaing. Kompetitor, seperti perguruan tinggi lain, berbagai lembaga pendidikan yang bertaburan dimasyarakat, social dan political organizations, dan seluruh kekuatan yang ada dipasar, perlu dikaji dan pasar bebas perlu diketahui dengan jelas sehingga tidak salah dalam menetapkan strategi untuk memasuki pasar. Semua kegiatan ini termasuk dalam repositioning kelembagaan perguruan tinggi.


Membangun Keunggulan Strategi

Strategi untuk membangun perguruan tinggi dalam era kompetisi ini dapat dikelompokkan kedalam beberapak kelompok berikut ini:

  • Mengembangkan hubungan baik dengan customers. Untuk perguruan tinggi yang menjadi customers itu amat kompleks dari mahasiswa, orang tua, bisnis dan industri lembaga pendidikan persekolahan, sehingga mereka merasa terikat secara emosional. Customers satisfaction menjadi tujuan utama, sebab bila satisfaction tercipta, keterikatan emosional dalam hal ini loyalty, secara bertahap dapat berkembang.
  • Menciptakan trust dan confidence dikalangan berbagai kelompok stakeholders yang amat luas dan kompleks itu. Luasnya stakeholder ini karena pendidikan termasuk pendidikan tinggi merupakan hak setiap orang sesuai dengan deklarasi dunia bahwa pendidikan itu hak setiap orang. Trust dan confidence ini penting sebagai salah satu bentuk social and public accountability perguruan tinggi.
  • Membangun competitive advantage centers. Pusat-pusat keunggulan ini bila dapat diwujudkan akan merupakan point of promotion yang menarik.
  • Membangun kerjasama, kemitraan dan networking. Dalam dunia kompetisi batas antara kerjasama dan bersaing kadang-kadang amat tipis. Kerjasama penting untuk membangkitkan daya saing dan daya jual, tapi juga sekaligus membuka peluang untuk menambah kekuatan kompetitor. Dalam membangun perguruan tinggi era globalisasi setiap perguruan tinggi tidak mungkin menutup diri, sebab itu artinya kematian.

Kesimpulan

  • Kompetisi itu melekat dengan kehidupan perguruan tinggi, karena itu setiap perguruan tinggi harus mengerti dan memahami bagaimana berkompetisi untuk survival perguruan tinggi itu sendiri dalam jangka panjang.
  • Strategi adalah manajemen istrument untuk memenangkan kompetisi untuk survival. Artinya dalam upaya membangun perguruan tinggi, penetapan strategi yang komprehensif amat penting dan diperlukan.
  • Keberadaan competitor, stakeholder, dan customers dalam kompetisi merupakan kekuatan yang harus dihadapi dengan tepat dan efektif, karena itu professionalism diperlukan untuk menanganinya, sedemikian rupa sehingga kehadiran mereka merupakan kekutan bagi pertumbuhan perguruan tinggi.


References
Brown, S., Doherty, A.M., Clarke, A.B, 1988, Romancing The Market, Routledge Publisher, New York.
Grant, M. Robert, 1995. Contemporary Strategy Analysis, Blackwell Business, Cambridge.
Harvard Business Review, 2002. On Advances in Strategy, Harvard Business School Press, Boston.
Harvard Business Review, 1998. On Strategy for Growth, Harvard Business School Press, Boston.
Kaplan, Robert S., Norton, David P, 2004. Strategy Maps, Harvard Business School Press, Boston.
Porter, Michael E, 2004, Competitive Strategy, Free Press, New York.

Strategi Pemasaran & Pengendalian Mutu ProdukAuthor

PendahuluanPemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.

Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah
(1) faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat,
(2) faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer Statisfaction”). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (“Total Quality Management”).

Konsep Pemasaran
1. Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan

Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.
Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
2. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut.
3. Nilai, Biaya dan Kepuasan
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.
4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
6. Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli.

Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya.

A. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas. Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana biaya produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.

B. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.

C. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep ini sering digunakan pada “ Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi.

D. Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu
  • pasar sasaran,
  • kebutuhan pelanggan,
  • pemasaran yang terkoordinir serta
  • untungan.

Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
  • Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
  • Temukan keinginan dan penuhilah
  • Cintailah pelanggan bukan produknya
  • Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan.

E. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu
  • keuntungan industri jangka pendek,
  • kepuasan pelanggan jangka panjang dan
  • kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.
Kepuasan Pelanggan Sepenuhnya (Total Customer Satisfaction)Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:
(1) memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan, contoh : Wiraniaga toko daging A menunjukan jenis daging yang dibutuhkan seseorang pelanggan. Ia menanyakan beberapa kg diperlukan, kemudian ditimbang dan dibungkus.
(2) memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali lagi. Contoh : Wiraniaga toko daging B menunjukan jenis daging yang dibutuhkan seorang pelanggan. Ia menunjukan jenis daging apa yang diperlukan (disesuaikanCdengan masakannya), yang sudah di “aging” atau tidak (dijelaskan keuntungannya), kemudian di timbang diberi es dan dibungkus.
(3) melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan. Contoh : Wiraniaga toko daging C (selain seperti di toko daging B), juga dijelaskan berbagai hal tentang kualitas daging dan perbedaan dari masing-masing jenis daging, jenis kemasan (vacum atau tidak dan selain itu diberikan alternatif daging dari industri yang lain (setengah atau sudah matang). Setelah itu ditimbang, diberi es , dibungkus dan diserahkan sambil tersenyum serta mengucapkan terima kasih.

Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan strategi pemasaran dapat dicapai apabila sudah mencapai ketaraf 3, yaitu yang paling memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Setiap orang diindustri mempunyai pelanggan yang harus dipuaskannya. Ini yang pertama-tama harus disadari setiap karyawan. Kepuasan pelanggan relevan untuk kita semua, apapun pekerjaan kita, jadi kepuasan pelanggan bukan semata-mata urusan dan tanggung jawab divisi pemasaran dan pelayanan purna jual. Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan adalah menentukan dan mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang berbeda dapat pula berlainan kebutuhannya dan juga berbeda perioritasnya, tetapi pada dasarnya kebutuhan-kebutuhan umum hampir sama.

Untuk mencapai kepuasan pelanggan dalam konteks industri diperlukan beberapa kondisi dan usaha, antara lain
(a) filosofi kepuasan pelanggan(b) mengenal kebutuhan atau harapan pelanggan(c) membuat standar dan pengukuran kepuasan pelanggan(d) orientasi karyawan(e) pelatihan(f) keterlibatan karyawan dan(g) pengakuan.

Sedangkan dalam konteks karyawan, ada empat unsur pokok yang harus dimiliki karyawan, yaitu
(a) keterampilan(b) efisiensi, yaitu target “zero defect” dan tepat waktu “ deadline”(c) ramah dan(d) rasa bangga.
Siapa yang Termasuk PelangganSetiap orang adalah pelanggan. Pelanggan adalah setiap orang, unit atau pihak dengan siapa kita bertransaksi, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyediaan produk. Pada dasarnya ada dua jenis pelanggan, yaitu Pelanggan Eksternal dan Pelanggan InternalPelanggan Eksternal. Pelanggan eksternal adalah orang diluar industri yang menerima suatu produk (end-user). Pelanggan eksternal setiap industri jelas adalah masyarakat umum yang menerima produk industri tersebut.
Beberapa hal yang diperlukan pelanggan eksternal adalah
(a) kesesuaian dengan kebutuhan akan produk
(b) harga yang kompetitif
(c) kualitas dan realibilitas
(d) pengiriman yang tepat waktu dan
(e) pelayanan purna jual.

Pelanggan Internal. Pelanggan internal adalah orang yang melakuakan proses selanjutnya dari suatu pekerjaan (“next process”) Pelanggan internal merupakan seluruh karyawan dari suatu industri. Yang diperlukan pelanggan internal adalah
(a) kerja kelompok dan kerjasama,
(b) struktur dan sistem yang efisien,
(c) pekerjaan yang berkualitas dan
(d) pengiriman yang tepat waktu.

Apa yang Terjadi Jika Pelanggan Tidak Puas ?Pelanggan Eksternal. Hasil studi di Amerika menunjukan hal-hal berikut :
90 % Pelanggan yang tidak puas tidak akan membeli lagi produk
Setiap pelanggan yang tidak puas akan menceritakan kepada paling sedikit 9 orang lain
Waktu usaha, tenaga dan uang yang diperlukan untuk menarik seseorang pelanggan baru 5 kali lebih banyak daripada untuk mempertahankan seorang pelanggan lama.
Setiap pelanggan yang puas akan menceritakannya kepada paling sedikit 5 orang lainnya, yang sebagian diantaranya dapat menjadi pelanggan.

Hasil Studi “ National Productivity Board” di Singapura menunjukkan :
- 77 % responden menyatakan tidak akan kembali jika mendapatkan pelayanan yang buruk di restoran, pusat perbelanjaan atau “sevice counter”- 55 % responden menyatakan akan memberitahukan kepada teman mereka agar tidak belanja atau pergi ketempat tersebut.

Pelanggan Internal Pada umunya, bila karyawan sebagai pelanggan internal tidak puas maka kesalahan yang dibuat akan bertambah, kualitas produk menurun dan biaya industri meningkat. Jika suatu proses produksi telah menyimpang sejak awal, berapa banyak biaya yang harus ditambahkan untuk perbaikan atau penggantian.

Tujuh Langkah Psikologis dalam Mengkonsumsi Produk
Secara psikologis ada tujuh tahap yang dilewati pelanggan sebelum memutuskan membeli suatu produk:
Langkah 1 : Perhatikan- Calon pelanggan memandang sekejap mata produk yang dipanjang di etalase atau ruang pamer.
Langkah 2 : Minat- Calon pelanggan menunjukan minat pada produk tertentu dipajang, mencari tahu rancangan, harga dan kualitasnya.
Langkah 3 : Asosiasi Gagasan- Calon Pelanggan membayangkan dirinya menggunakan produk sesuai dengan iklannya
Langkah 4 : Keinginan- Jika calon pelanggan ragu-ragu, maka ia akan membandingkan dengan produk lain yang sejenis dan kemudian akan mengevaluasinya terhadap rancangan, harga dan kualitasnya.
Langkah 5 : Kepercayaan- Keputusan calon pelanggan untuk membeli suatu produk didasarkan atas kepercayaan tumbuhnya rasa kepercayaan dipengaruhi oleh wiraniaga, reputasi industri, merek produk dan kualitas produk
Langkah 6 : Tindakan- Calon pelanggan membeli produk
Langkah 7 : Kepuasan- Setelah membeli produk, pelanggan dapat mengalami 2 jenis kepuasan, yaitu kepuasan saat proses pembelian (pelayanan wiraniaga) dan kepuasan menggunakan produk (kualitas)

Ada dua hal yang dapat dipetik dari tujuh langkah psikologi tersebut :
1. Keputusan untuk membeli terjadi karena kebutuhan-kebutuhan pelanggan terpuaskan, mulai dari ruang pamer yang telah mengantisipasi kebutuhan, penyusunannya (display) yang menarik, pelayanan penjualan dan purna jual yang prima serta kualitas produk terpercaya.
2. Setiap karyawan sebenarnya terkait kepada produk dan mempunyai andil untuk memberikan kepuasan pelanggan, mulai dari karyawan produksi sampai wiraniaga.
Bagaimana Mengukur Kepuasan Pelanggan ?
Cara sederhana yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
a. Sistem Keluhan dan Saran
Industri yang berwawasan pelanggan akan menyediakan formulir bagi pelanggan untuk melaporkan kesukaan dan keluhannya. Selain itu dapat berupa kotak saran dan telepon pengaduan bagi pelanggan. Alur informassi ini memberikan banyak gagasan baik dan industri dapat bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan masalah.
b. Survei Kepuasan Pelanggan
Industri tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai ukuran kepuasan pelanggan. Industri yang responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survei berkala, yaitu dengan mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon secara acak dari pelanggan untuk mengetahui perasaan mereka terhadap berbagai kinerja industri. Selain itu juga ditanyakan tentang kinerja industri saingannya.
c. Ghost Shopping (Pelanggan Bayangan)
Pelanggan bayangan adalah menyuruh orang berpura-pura menjadi pelanggan dan melaporkan titik-titik kuat maupun titik-titik lemah yang dialami waktu membeli produk dari industri sendiri maupun industri saingannya. Selain itu pelanggan bayangan melaporkan apakah wiraniaga yang menangani produk dari industri.
d. Analisa Pelanggan yang Beralih.
Industri dapat menghubungi pelanggan yang tidak membeli lagi atau berganti pemasok untuk mengetahui penyebabnya (apakah harganya tinggi, pelayanan kurang baik, produknya kurang dapat diandalkan dan seterusnya, sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan pelanggan.

Manajemen Mutu Total (Total Quality Management)
Manajemen mutu total dapat dilihat sebagai pendekatan utama untuk mendapatkan kepuasan pelanggan dan keuntungan industri. Industri harus memahami bagaimana pelanggannya memandang mutu dan tingkat mutu yang diharapkan pelanggan. Industri harus berusaha menawarkan mutu lebih baik dari pada saingannya. Hal ini melibatkan komitmen manajemen dan karyawan secara total dalam usaha mencapai mutu yang lebih tinggi.

Mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat produk yang berpengaruh pada kemampuannya memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Definisi ini berpusat pada pelanggan , dimana pelanggan punya kebutuhan dan pengharapan tertentu. Selain itu mutu dapat diartikan jaminan kesetiaan pelanggan, pertahanan terbaik melawan saingan dari luar dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.

Bagaimana Memacu Mutu Lebih Tinggi ?Custom Research Incorporate (CRI) di Amerika Serikat menggunakan kreteria Baldrige untuk dapat meningkatkan mutu dari suatu produk, yaitu:
  • Menjalankan strategi yang berpusat pada membangun hubungan dekat dengan pelanggan.
  • Diorganisasi berdasarkan tim antar divisi yang berpusat pada pelanggan
  • Mengembangkan proses dan prosedur untuk menyelesaikan pekerjaan dan mengukur hasilnya.
  • Bertanya pada pelanggan secara eksplisit apa yang mereka harapkan dari hubungan kemitraan.
  • Mencari umpan balik dari pelanggan tentang masing-masing produk maupun hubungan keseluruhan.
  • Memperkerjakan orang-orang terbaik dan menananam modal dalam pengembangan diri mereka.
  • Tetap fleksibel, gesit, cepat bergerak dan memberi wewenang pada semua untuk “ bertindak saja”
  • Bergembira dengan suka ria dan pemberian penghargaan
  • Terus membangun mutu
  • Tidak pernah puas
Menurut Prof Charlie Chang (1995), untuk menjamin kemampuan suatu industri bertahan (“survive”) dalam era global ini, maka penerapan Manajemen Mutu Total bukan lagi merupakan suatu pilihan, tetapi suatu keharusan. Untuk mengelola manajemen secara baik dan praktis, maka dapat dibagi atas tiga suara, yaitu Voice of Customer, Voice of Employee dan Voice of Process.
Voice of Customer, pendekatan manajemen pemasaran klasik dimana “prilaku” pelanggan seringkali sebagai “objek” penelitian, pemasaran, dimanipulasi dan dieksploitasi. Sedangkan manajemen mutu total melihat pelanggan sebagai salah satu “aset” usaha yang terpenting. Bahkan dapat dikatakan bahwa suatu industri ada karena “diperbolehkan ada ” oleh pelanggan, oleh karena itu persaingan usaha adalah dalam kemampuannya mendengarkan “ Voice of Customer” dan mencoba memenuhinya secara lebih baik.

Voice Employee. Selaras dengan falsafah mengenai pelanggan. maka manajemen mutu total juga memberikan perhatian yang luar biasa dalam “pemberdayaan” karyawan (empowerment). Dalam hal ini jauh melampaui wewenang, namun juga penghapusan atas “ atasan-bawahan”, keterbukaan atas “rahasia industri” dan mengembangkan setiap karyawan agar dapat bertindak sebagai pengusaha atau presiden direktur. Sehingga manajmen mutu total berlandaskan asas mampaat bisnis, bukan semata-mata “demokratis atau sosialis”. Manajemen mutu total dapat membuktikan bahwa “management Control” yang dikenal sebagai pengendali karyawan dalam rangka pengendali biaya (realized Cost), maka pengelolaan “Voice of employe” adalah “prediktor” yang baik bagi efisiensi industri (future costs).

Voice of Process. Setelah kedua “voice” diatas organisasi manajemen mutu total dapat dijamin, maka keduanya perlu diwadahi dalam bentuk proses kerja organisasi yang memadai, atau lebih tepat dapat mengantisipasi masa depannya (future sales – future costs = future profit).
Voice of Process mengintegrasikan potensi-potensi dari pengelolaan kedua vioce diatas kedalam sistem kerja mempunyai tatacara, kinerja, target dan ambisi yang maksimal.

Daftar Pustaka
Cung, C. 1995. Best Practices of Total Quality Management, Makalah seminar PQM. Jakarta
Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT Alex Media Komputindo, Jakarta
Ishikawa, K. dan David, J.L. 1992. Pengendalian Mutu terpadu. Penerbit P.T. Remaja Rosdakarya, Bandung
Nainggolan, M. 1996. Total Customer sutisfaction, P.T. Agro Manunggal International Corporate Training Centre, Jakarta.
Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

PENGERTIAN DAN KATEGORI PEMASARAN

Pemasaran adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi, segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia merupakan bagian dari konsep pemasaran. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Marketing Mix

Dalam pemasaran terdapat empat prinsip dasar yang terdiri 4 P
  • Product (produk)
  • Price (harga)
  • Place (tempat) -edit = termasuk di dalamnya adalah distribusi.
  • Promotion (promosi)Metode ini yang dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

Dalam perkembangannya, untuk layanan jasa dikenal juga istilah 7 P dimana 4 P pertama adalah Product, Price, Place, dan Promotion. Untuk 3 P yang selanjutnya adalah Bukti Fisik (Physical Evidence), Proses (Process) dan Orang (People).
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet